tanda tanda menstruasi pertama

3 Tanda – Tanda Menstruasi Pertama yang Perlu Diketahui

Menstruasi pertama pada umumnya terjadi pada usia 11 hingga 14 tahun. Meski begitu terkadang juga bisa terjadi lebih awal, yaitu pada usia 8 hingga 9 tahun atau bahkan lebih lambat, yaitu pada 15 tahun atau bisa juga lebih.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi dialaminya menstrusi pada anak perempuan. Jadi perbedaan waktu dialaminya menstruasi merupakan hal yang wajar. Contohnya aktivitas fisik, pola makan, atau stress. Menstruasi biasanya terjadi selama 3 hingga 7 hari di tiap bulan.

Sementara untuk menstruasi pertama, terkadang periode menstruasinya masih tidak teratur dan akan mulai teratur ketika memasuki tahun kedua, yang mana pada tahun pertama ini biasanya terjadi lebih lama dan lebih banyak. Di bawah ini dapat Anda simak mengenai tanda – tanda menstruasi pertama !

Apa Saja Tanda – Tanda Dialaminya Menstruasi Pertama ?

 

Ada beberapa tanda sebelum anak perempuan mengalami menstruasi, berikut akan kami jelaskan mengenai tanda – tanda menstruasi pertama kali yang perlu Anda ketahui, antara lain :

  1. Keputihan

Beberapa bulan sebelum mengalami menstruasi pertama, biasanya akan di dahului dengan terjadinya keputihan. Periode terjadinya keputihan ini cukup beragam, yaitu antara 6-12 bulan.

Keputihan ini merupakan salah satu tanda bahwa tubuh seorang anak perempuan memproduksi hormon estrogen yang lebih banyak yang ditandai juga dengan keluarnya cairan bening, putih, atau kekuningan dari area kewanitaannya.

  1. Perubahan Fisik yang Bersamaan atau Mendahului Fase Menstruasi

Tanda fisik yang terjadi sebagai tanda bahwa seorang anak perempuan semakin dekat dengan fase menstruasi pertamanya adalah tumbuhnya kuncup payudara. Proses ini biasa terjadi pada usia anak antara 11 sampai 12 tahun, tetapi bisa lebih awal maupun lebih lembat dari itu.

  1. Perubahan Emosi Anak

Sebelum mengalami fase menstruasi pertamanya, terkadang seorang anak perempuan akan lebih emosional dan mudah marah serta lebih mudah menangis dari biasanya. Ini merupakan salah satu hal yang wajar, karena terjadi perubahan hormon yang akhirnya dapat memengaruhi terjadinya emosi pada anak perempuan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *