Viral Video Emak-Emak Santai Ambil Sandal Terebos Barikade Polisi saat Demo, Zaskia Mecca: Sakti

Video yang merekam tingkah ajaib seorang emak emak saat demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja viral di media sosial. Bagaimana tidak? Di video tersebut emak emak yang mengenakan kerudung hitam itu santai mengambil sandalnya yang tertinggal. Sandal emak emak tersebut terlihat berada di tengah sejumlah polisi yang sedang bersiaga meredam kericuhan demonstrasi tersebut.

Para polisi yang membawa senjata lengkap tampak merapatkan barisan membentuk sebuah barikade. Tiba tiba emak emak itu datang dan mengambil sandalnya, tak memperdulikan ketegangan yang terjadi. Para penggunan media sosial Instagram memuji tingkah berani dan nekat emak emak tersebut.

"Kalau mau demo ajak emak emak aja, dia kan raja jalanan" "Orang terkuat di bumi" Tak cuma itu sejumlah tokoh ternama juga mengomentari ulah sang emak emak.

YouTuber Atta Halilintar mengatakan keberanian emak emak memang tak memiliki lawan. Selebriti Zaskia Adya Mecca menyebut emak emak tersebut begitu sakti. "Sakti nih," tulis Zaskia Adya Mecca.

Bukan hanya Atta Halilintar dan Zaskia Adya Mecca, komedian Sinyo Rita terlihat tak bisa menahan tawa. "Ya Allah maaf numpang ngakak," tulis Sinyo Rita. Wahhh ada ada saja, bagaimana menurut kamu?

Sebuah video viral di media sosial berisikan aksi sekelompok Emak emak di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut buka portal akses jalan yang diblokir oleh petugas. Mereka kesal karena kawasan pantai menjadi sepi setelah jalan masuk ditutup portal oleh petugas. Aksi emak emak itu terekam dalam sebuah video dan beredar melalui aplikasi whatsapp.

Dalam video berdurasi 12 detik itu, emak emak nekat menggeser water barrier yang dijadikan alat blokir jalan. Puluhan emak emak itu lantas memperbolehkan kendaraan pick up yang mengangkut penumpang untuk masuk ke kawasan pantai. Setelah portal dibuka, mereka melambaikan tangan meminta mobil untuk masuk.

Perekam video pun tertawa saat melihat aksi emak emak itu. "Hahahaha masuk, masuk," ucap wanita yang merekam video itu. Sejumlah petugas yang berjaga pun tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa menyaksikan aksi emak emak tersebut. Asep Hidayat (42), warga Kecamatan Caringin, membenarkan aksi tersebut.

Pembukaan portal di pintu gerbang Pantai Rancabuaya terjadi pada Selasa (26/5/2020) sore. Menurutnya, emak emak tersebut merupakan pedagang musiman di Pantai Rancabuaya. "Mereka kesal karena akses masuk ke pantai ditutup. Akibatnya, mereka tak bisa berjualan karena tidak ada wisatawan," ucap Asep saat dihubungi, Rabu (27/5/2020).

Asep menyebut, emak emak tersebut salah paham dengan penyekatan yang dilakukan petugas. Penyekatan dilakukan untuk mencegah adanya wisatawan dari luar Garut masuk ke pantai. "Sebenarnya kalau wisatawa lokal boleh ke pantai. Cuma tidak boleh berkumpul. Kalau yang dari luar seperti Bandung atau Jakarta itu yang tidak boleh," katanya.

Sejumlah wisatawan, lanjutnya, banyak yang memilih ke Pantai Rancabuaya. Setelah Pantai Santolo, Sayangheulang, dan Pantai Jayanti di Cianjur ditutup. Namun, petugas akhirnya juga menutup Pantai Rancabuaya.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah meminta tim satgas kecamatan untuk melakukan edukasi ke warga. "Satgas kecamatan sudah melakukan edukasi ke warga. Wisatawan juga diberi pemahaman agat tak masuk dulu," kata Helmi.

KebijakannewnormaldiJawaBarat(Jabar) akan diberlakukan pekan depan. Pekan ini akan dilakukan sosialisasi penuh. "Mulai Senin (depan), 1 Juni 2020 pemberlakuannewnormal. Saat ini Pak Kapolda, Pak Pangdam akan menyiapkan pasukan untuk mengawalnewnormal," ujar GubernurJabarRidwanKamildi MapoldaJabar, Rabu (27/5/2020).

‎Seperti diketahui, empat provinsi di Indonesia akan memberlakukan new normalatau memulai kembali aktivitas namun dengan menjalankan disiplin ketat terhadap protokol kesehatan. Empat provinsi itu ialahJabar, Sumatra Barat, DKI Jakarta, dan Gorontalo. Menurutnya,newnormaldiartikan juga dengan adaptasi dengan keadaan.

Seperti wajib menjaga jarak, mengenakan masker, tidak berkerumun dan wajib cuci tangan. "Apa yang diadaptasi, pelan pelan ekonomi dibuka. Semua toko atau jenis usaha harus siap mengisi kesiapan protokol kesehatan. Jika dilanggar disanksi. Jadi bukan pelonggaran, tapi adaptasi di situasi baru," ujar Emil, sapaan akrabnya. Untuk memulainewnormal, TNI dan Polri akan dilibatkan untuk mengawal. ‎

Jelang pemberlakukan, polri dan TNI akan menggelar simulasi. "Dikawal TNI dan Polri supaya penerapan protokol kesehatan benar benar dilaksanakan di semua tempat," ujarnya. Lantas, bagaimana untuk aktivitas sekolah?

Soal ini Emil belum bisa menjawab bagaimana soal pelaksanaan teknisnya. "Yang paling berat itu aktivitas sekolah, di pesantren bagaimana. Belum bisa diumumkan. Begini, di sekolah itu kan rata rata per kelas ada 36 orang, itu kebanyakan, apakah 16 nya akan digimanain, itu sedang kami bahas," ucapnya. Kabid Humas PoldaJabarKombes Saptono Erlangga menambahkan, pihaknya akan menyiapkan bahasan soal pengawalan anggota termasuk berapa banyak pasukan yang dilibatkan.

"Yang pasti masih persuasif. Supaya memastikan standar protokol kesehatan dijalankan sedisiplin mungkin," ucapnya. Sebelumnya diberitakan,Provinsi JawaBarat dinilai sudah siap menjalankan konsep the newnormal atau pembiasaan aktivitas masyarakat kembali di tengah pandemi Covid 19 yang disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid 19. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 JawaBarat,DaudAchmad, mengatakan JawaBaratsudah melakukan salah satu dasar untuk pemberlakuan newnormal tersebut, yakni leveling atau pengkategorian setiap daerah berdasarkan temuan penyebaran Covid 19.

"Jabar itu dinilai sudah siap melaksanakannewnormal karena pertama, kita kan sudah melakukan leveling kewaspadan untuk diJabar ini. Seperti kita ketahui bahwa diJabarada 27 kabupaten kota, 5 daerah di level biru, 19 di level kuning, dan ada 3 kabupaten kota masih di level merah," katanya di Gedung Sate, Selasa (26/5). DiJabartidak ada kabupaten atau kota yang masih berada di Level 5 atau level kritis. Yang ada hanya di Level 4 atau warna merah, yaitu Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, kemudian Kota Cimahi.

Pada tiga kota dan kabupaten ini diharapkan melanjutkan seperti yang sudah dilaksanakan di PSBB. Kemudian ada 19 kota dan kabupaten berada di Level 3 dengan kewaspadaan warna kuning, sehingga kegiatan boleh meningkatkan 60 persen dengan tetap jaga jarak dan protokol kesehatan. Daerah yang masuk Level 3 atau warna kuning ini adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Bandung, Kota Banjar, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kota Depok, dan kota Tasikmalaya.

Sedangkan daerah yang masuk Level 2 atau warna biru diJabaradalah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, dan Kota Sukabumi. Di kabupaten dan kota ini kegiatan dapat dilakukan seperti biasa tetapi memberlakukan protokol kesehatan. Kemudian level kewaspadaan ini secara lebih lengkap bisa diterapkan di level wilayah yang lebih kecil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *